ipv4 vs ipv6 | java php laravel linux mysql sql bootstrap html css query java php laravel linux mysql sql bootstrap html css query: ipv4 vs ipv6

Wednesday, September 10, 2025

ipv4 vs ipv6

IPv4 vs IPv6: Sejarah, Perbedaan, dan Alasan Dibuatnya IPv6

Internet yang kita gunakan saat ini berdiri di atas fondasi protokol internet (IP – Internet Protocol). IP berfungsi sebagai alamat unik yang memungkinkan komputer, smartphone, server, dan perangkat lain bisa saling terhubung. Hingga saat ini, ada dua versi utama yang digunakan: IPv4 dan IPv6.

Mari kita bahas perbedaannya dan mengapa IPv6 diciptakan.

Apa itu IPv4?

IPv4 (Internet Protocol version 4) adalah versi IP keempat dan yang paling lama digunakan sejak awal 1980-an.

  • Alamat IPv4 terdiri dari 32 bit, biasanya ditulis dalam format desimal bertitik, contoh: 192.168.1.1.

  • Jumlah alamat unik yang bisa dihasilkan IPv4 adalah sekitar 4,3 miliar alamat (tepatnya 2³²).

Awalnya, angka ini terasa sangat besar. Namun, seiring berkembangnya internet, perangkat komputer, ponsel, IoT, hingga smart TV, jumlah tersebut menjadi tidak cukup.

Keterbatasan IPv4

Beberapa masalah yang muncul pada IPv4:

  1. Keterbatasan Alamat – Jumlah perangkat yang terkoneksi ke internet melebihi kapasitas alamat IPv4.

  2. NAT (Network Address Translation) – Untuk mengatasi kekurangan alamat, NAT digunakan agar banyak perangkat bisa memakai satu alamat publik. Namun, ini menambah kerumitan jaringan.

  3. Keamanan – IPv4 tidak memiliki enkripsi bawaan. Protokol keamanan tambahan (seperti IPSec) harus ditambahkan secara terpisah.

Sejarah Lahirnya IPv6

Karena keterbatasan IPv4, komunitas internet internasional yang dikoordinasikan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) mulai merancang standar baru pada awal 1990-an.

  • Tahun 1994, draft awal IPv6 (saat itu disebut “IPng” atau IP next generation) mulai diperkenalkan.

  • Tahun 1998, IPv6 dipublikasikan secara resmi dalam dokumen RFC 2460.

  • IPv6 mulai dikembangkan lebih serius pada tahun 2000-an, dan kini banyak ISP serta penyedia cloud sudah mendukungnya.

IPv6 dibuat bukan hanya untuk memperluas alamat, tetapi juga untuk menyederhanakan routing, meningkatkan keamanan, dan mendukung perkembangan teknologi internet masa depan.

Apa itu IPv6?

IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah generasi terbaru dari protokol internet.

  • Alamat IPv6 terdiri dari 128 bit, ditulis dalam format heksadesimal yang dipisahkan dengan tanda titik dua :.

  • Contoh alamat: 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334.

  • Jumlah alamat yang tersedia hampir tidak terbatas (sekitar 3,4 × 10³⁸ alamat).

Perbedaan Utama IPv4 vs IPv6

Fitur IPv4 IPv6
Panjang Alamat 32 bit (4 byte) 128 bit (16 byte)
Format Alamat Desimal bertitik (contoh: 192.168.1.1) Heksadesimal dengan titik dua (contoh: 2001:db8::1)
Jumlah Alamat ~4,3 miliar ~340 undecillion (hampir tak terbatas)
Konfigurasi Manual / DHCP Auto-configuration (lebih mudah)
Keamanan Tidak ada bawaan, perlu tambahan IPSec built-in
Routing Lebih kompleks dengan NAT Lebih sederhana, tanpa NAT

Mengapa IPv6 Penting?

  1. Pertumbuhan Internet of Things (IoT) – Jutaan perangkat baru butuh alamat unik.

  2. Kecepatan & Efisiensi – Routing lebih efisien, overhead lebih sedikit.

  3. Keamanan – IPv6 sudah mendukung IPSec secara bawaan.

  4. Masa Depan Internet – IPv6 adalah pondasi internet modern yang akan mendukung layanan besar seperti cloud, 5G, hingga metaverse.

Kesimpulan

  • IPv4 adalah tulang punggung internet sejak 1980-an, tetapi jumlah alamatnya terbatas.

  • IPv6 lahir dari kebutuhan akan lebih banyak alamat IP, dengan dukungan keamanan dan efisiensi yang lebih baik.

  • Meskipun transisi masih berlangsung, IPv6 jelas merupakan masa depan internet.

No comments:

Post a Comment

saifiahmada.com adalah blog belajar programming Indonesia, membahas lengkap materi bahasa pemrograman: code HTML, CSS, Bootstrap, Desain, PHP, MySQL, coding Java, Query, SQL, dan dunia linux